KLATEN — Hujan lebat mengguyur wilayah Kecamatan Delanggu selama beberapa jam hingga memicu luapan parit dan sungai serta longsornya pondasi pagar di sejumlah titik, Selasa (02/12/2025). Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun menyebabkan kerusakan material dan genangan air di kawasan permukiman warga.
Menindaklanjuti kondisi tersebut, jajaran Polsek Delanggu yang dipimpin Kapolsek Delanggu AKP Jaka Waloya, S.H., langsung melakukan patroli, pengecekan lapangan, serta pendampingan kepada warga. Aparat bersama kepala desa dan relawan membantu pembersihan rumah terdampak, mengingatkan warga untuk siap siaga menghadapi kemungkinan banjir susulan, serta mengimbau pemadaman arus listrik apabila ketinggian air meningkat.
"Kami mengerahkan anggota untuk patroli pasca-hujan guna memastikan kondisi warga terkendali, membantu pembersihan lokasi terdampak, dan memberikan imbauan keselamatan agar tidak terjadi risiko lanjutan. Koordinasi dengan pemerintah desa dan relawan kami perkuat agar respons di lapangan cepat dan tepat." Kapolsek Delanggu AKP Jaka Waloya, S.H.
Informasi yang dihimpun menyebutkan sedikitnya lima lokasi terdampak. Di Dukuh Keron, Desa Delanggu, pondasi pagar milik seorang warga longsor akibat tergerus aliran air hujan. Kerugian material ditaksir mencapai Rp2 juta. Sementara di Dukuh Jogodayoh, Desa Karang, luapan Sungai Pusur mengakibatkan dua rumah tergenang air dengan ketinggian sekitar 20 sentimeter sebelum surut menjadi 10 sentimeter seiring meredanya hujan.
Genangan juga dilaporkan terjadi di Desa Krecek akibat luapan Sungai Sigaras yang merendam jalan tepi sungai. Di Desa Gatak, genangan muncul di depan Eco Park karena drainase yang tidak memadai menampung intensitas hujan tinggi. Kondisi serupa terjadi di Dukuh Kali Tengah, Desa Telobong, ketika air meluap ke jalan permukiman akibat saluran yang tidak optimal.
Selain patroli, kepolisian juga mengingatkan masyarakat agar segera melaporkan perkembangan situasi kepada Bhabinkamtibmas atau Polsek Delanggu, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam susulan. Penurunan debit air di sejumlah lokasi terjadi seiring meredanya hujan, namun pemantauan akan terus dilakukan untuk mengantisipasi perubahan kondisi cuaca.